MISSION POSSIBLE :
TIM NASIONAL INDONESIA JUARA PIALA TIGER 2004
(“Tame The Lions, Heal The Nation !”)
Oleh :
Mayor Haristanto dan Bambang Haryanto
Suporter Tim Nasional Indonesia/Leg II, Singapura, 16 Januari 2005
The eagle has landed. Tim Garuda Indonesia telah mendarat di negeri para singa, dan misi harus dituntaskan. Indonesia harus menjalankan misi yang masih mungkin, mission possible, yaitu menjadi juara Piala Tiger 2004.
Semua rakyat dan bangsa Indonesia merindukannya. Apalagi di tengah deraan bencana dahsyat yang mengguncang Aceh, membuat kita semua bangsa Indonesia berduka dan dan bahkan juga dunia, maka pasukan Peter Withe diharapkan mampu memberikan kemenangan yang dapat menyejukkan hati bangsa yang sedang terluka ini. Ayo, Ponaryo dan kawan-kawan, jinakkan singa-singa itu dan sembuhkan bangsa kita yang besar ini.
Kami sebagai salah satu jutaan suporter sepakbola Indonesia, sengaja datang ke Singapura, untuk mendukung keberhasilan tim nasional kita. Kami dari Solo, di Singapura ini akan bergabung dengan suporter timnas lainnya yang telah saling berkordinasi sebelumnya di tanah air. Pada final leg pertama di Senayan, kami dengan sponsor Adidas telah mengusung kostum timnas raksasa berukuran 30 x 40 m dan kami demokan di Senayan. Kami juga membawa banner raksasa (2 x 6 m), dicetak secara digital dan yang pertama bagi komunitas suporter di Indonesia, bertema “Heal The Nation : Bangkit Indonesia !”. Banner berisi foto-foto Withe dan anggota skuad Merah Putih. Banner itu kami pasang di badan bus kami sepanjang perjalanan Solo-Jakarta pp.
Mayor Haristanto (45) adalah tokoh sentral gerakan suporter kreatif Indonesia pada saat ini. Pendiri dan mantan Presiden kelompok suporter Pasoepati (Solo) dan kini Presiden Republik Aeng-Aeng (Solo). Bambang Haryanto (52) adalah Pencetus Hari Suporter Nasional 12 Juli (2000) yang tercatat di MURI. Penulis buku (belum terbit) Hari-Hari Sepakbola Indonesia Mati : Kesaksian Seorang Suporter Pasoepati. Pendiri komunitas penulis surat-surat pembaca, Epistoholik Indonesia (). Pemenang The Power of Dreams Contest 2002 (Honda) dan Mandom Resolution Award 2004 (Mandom).
Dalam kacamata gerakan suporter sepakbola, kami berdua saat ini dapatlah disebut dalam istilah penyair dan kritikus Perancis, Charles Baudelaire (1821-1867), sebagai football flaneur. Atau wisatawan sepakbola yang merupakan gabungan antara gaya hidup kosmopolit dipadu gaya hidup bohemian, yang bergairah menjelajah dari satu kota ke kota lain yang kesemuanya demi sepakbola. Gaya hidup football flaneur lajim di negara-negara yang mapan ekonomi dan prestasi sepakbolanya, misalnya di Eropa.
Wisatawan bola sekaligus wisatawan budaya yang kami lakoni saat ini, yaitu menikmati perjalanan dan terutama suasana ekstatik, gembira yang meluap-luap tetapi aman, jauh dari keributan di stadion, merupakan ujud impian kami selama ini. Yaitu menggelindingkan revolusi bahwa suporter sepakbola adalah aktor, sebagai salah satu pemain utama dalam pemanggungan teater sepakbola. Di tribun, para suporter dapat memanggungkan aksi nyanyian, chanting sampai aksi koreografi, dan dalam hal ini komunitas suporter sepakbola Indonesia pernah menjadi buah bibir, buzz, dalam komunitas sepakbola Indonesia pada tahun 2000-an.
Mission Possible : Tame The Lions. Heal The Nation !
I Believe The Withe Magic !
Duka Aceh, Duka Kita, Duka Indonesia !
Bangkit Acehku, Bangkit Indonesiaku !
* Mayor Haristanto. Jl. Kolonel Sugiyono 37 Solo (Telp : +62-271-855435. Fax : +62-271-853944. HP : 08122594020. Email : presiden_pasoepati@yahoo.com). Bambang Haryanto Jl. Kajen Timur 72 Wonogiri 57612. (Telp : +62-273-321183. Situs : . Email : epsia@plasa.com).
TIM NASIONAL INDONESIA JUARA PIALA TIGER 2004
(“Tame The Lions, Heal The Nation !”)
Oleh :
Mayor Haristanto dan Bambang Haryanto
Suporter Tim Nasional Indonesia/Leg II, Singapura, 16 Januari 2005
The eagle has landed. Tim Garuda Indonesia telah mendarat di negeri para singa, dan misi harus dituntaskan. Indonesia harus menjalankan misi yang masih mungkin, mission possible, yaitu menjadi juara Piala Tiger 2004.
Semua rakyat dan bangsa Indonesia merindukannya. Apalagi di tengah deraan bencana dahsyat yang mengguncang Aceh, membuat kita semua bangsa Indonesia berduka dan dan bahkan juga dunia, maka pasukan Peter Withe diharapkan mampu memberikan kemenangan yang dapat menyejukkan hati bangsa yang sedang terluka ini. Ayo, Ponaryo dan kawan-kawan, jinakkan singa-singa itu dan sembuhkan bangsa kita yang besar ini.
Kami sebagai salah satu jutaan suporter sepakbola Indonesia, sengaja datang ke Singapura, untuk mendukung keberhasilan tim nasional kita. Kami dari Solo, di Singapura ini akan bergabung dengan suporter timnas lainnya yang telah saling berkordinasi sebelumnya di tanah air. Pada final leg pertama di Senayan, kami dengan sponsor Adidas telah mengusung kostum timnas raksasa berukuran 30 x 40 m dan kami demokan di Senayan. Kami juga membawa banner raksasa (2 x 6 m), dicetak secara digital dan yang pertama bagi komunitas suporter di Indonesia, bertema “Heal The Nation : Bangkit Indonesia !”. Banner berisi foto-foto Withe dan anggota skuad Merah Putih. Banner itu kami pasang di badan bus kami sepanjang perjalanan Solo-Jakarta pp.
Mayor Haristanto (45) adalah tokoh sentral gerakan suporter kreatif Indonesia pada saat ini. Pendiri dan mantan Presiden kelompok suporter Pasoepati (Solo) dan kini Presiden Republik Aeng-Aeng (Solo). Bambang Haryanto (52) adalah Pencetus Hari Suporter Nasional 12 Juli (2000) yang tercatat di MURI. Penulis buku (belum terbit) Hari-Hari Sepakbola Indonesia Mati : Kesaksian Seorang Suporter Pasoepati. Pendiri komunitas penulis surat-surat pembaca, Epistoholik Indonesia (
Dalam kacamata gerakan suporter sepakbola, kami berdua saat ini dapatlah disebut dalam istilah penyair dan kritikus Perancis, Charles Baudelaire (1821-1867), sebagai football flaneur. Atau wisatawan sepakbola yang merupakan gabungan antara gaya hidup kosmopolit dipadu gaya hidup bohemian, yang bergairah menjelajah dari satu kota ke kota lain yang kesemuanya demi sepakbola. Gaya hidup football flaneur lajim di negara-negara yang mapan ekonomi dan prestasi sepakbolanya, misalnya di Eropa.
Wisatawan bola sekaligus wisatawan budaya yang kami lakoni saat ini, yaitu menikmati perjalanan dan terutama suasana ekstatik, gembira yang meluap-luap tetapi aman, jauh dari keributan di stadion, merupakan ujud impian kami selama ini. Yaitu menggelindingkan revolusi bahwa suporter sepakbola adalah aktor, sebagai salah satu pemain utama dalam pemanggungan teater sepakbola. Di tribun, para suporter dapat memanggungkan aksi nyanyian, chanting sampai aksi koreografi, dan dalam hal ini komunitas suporter sepakbola Indonesia pernah menjadi buah bibir, buzz, dalam komunitas sepakbola Indonesia pada tahun 2000-an.
Mission Possible : Tame The Lions. Heal The Nation !
I Believe The Withe Magic !
Duka Aceh, Duka Kita, Duka Indonesia !
Bangkit Acehku, Bangkit Indonesiaku !
* Mayor Haristanto. Jl. Kolonel Sugiyono 37 Solo (Telp : +62-271-855435. Fax : +62-271-853944. HP : 08122594020. Email : presiden_pasoepati@yahoo.com