« Home | Send Me An Angel, Mawar Bromley dan Mimpi Jerman J... » | RonaldikinhoOleh : Bambang HaryantoEmail : humorli... » | Impian Kandas Di Highbury Dan Tujuh Mawar Mekar Di... » | Globalisasi dan Sepakbola IndonesiaOleh : Bambang... » | Budaya Jawa dan Kekerasan SepakbolaOleh : Bambang ... » | Barry Sihotang, Whistle Blower dan Sepakbola Indon... » | I Believe The Withe Magic Oleh : Bambang HaryantoP... » | Go Where Love Goes dan Patah Hati Seorang Suporter... » | Daniel Nivel, Beri Mardias dan Dunia Kecil Sepakbo... » | Eulogi Untuk Widhiana Laneza dan Sepakbola Indones... » 

Thursday, August 10, 2006 

Indonesia dan Tiga Piala Dunia


Oleh : Bambang Haryanto
Email : humorliner@yahoo.com



Indonesia dan Tiga Piala Dunia. Jusuf Kalla tergagap memegang trofi Piala Dunia. Mengamati nama-nama negara yang tercetak dalam piala bergengsi prestasi sepakbola sejagat itu ia berkomentar, “Sudah banyak nama-nama negara Eropa dan Amerika Latin. Sekarang bangsa Asia seyogyanya ikut tercatat di dalamnya. Mengapa tidak Indonesia ?”

Sebagai negara ke 17 yang menerima kunjungan FIFA World Cup/Coca-Cola Trophy Tour, 5 Maret 2006 lalu, kenangan atas prestasi tim sepakbola Indonesia di final Piala Dunia mau tak mau pertama kali harus merujuk kepada peristiwa Piala Dunia 1938 di Perancis. Peristiwa bersejarah yang terjadi hampir tujuh puluh tahun lalu !

Adalah seorang Eduardo Galeano, penulis dan novelis asal Uruguay dalam bukunya Football In Sun And Shadow (2003), yang merupakan tulisan bunga rampai indah tentang sepakbola, telah mencatat tiga kali nama Indonesia yang terkait dengan Piala Dunia.


Piala Dunia 1938. Max Theiler, tutur Galeano, menemukan vaksin untuk demam kuning saat itu. Lukisan terkenalnya Picasso, “Guernica,” dipamerkan di Paris. Filsuf, novelis dan kritikus Perancis, Jean Paul Sartre, menerbitkan buku Nausea-nya. Orson Welles bikin heboh saat menyiarkan sandiwara radio karya HG Wells tentang serangan mahkluk Mars terhadap bumi yang membikin panik banyak orang.

Upacara pembukaan Piala Dunia 1938 di Stadion Colombes, Paris, dibuka dengan tendangan pertama oleh presiden Perancis, Albert Lebrun. Tendangannya tidak mengenai bola, tetapi kakinya menghantam tanah. Piala Dunia itu seperti sebelumnya dapat disebut sebagai kejuaraan Eropa. Hanya dua negara Amerika Latin yang ikut, dikeroyok oleh sebelas negara Eropa. Galeano mencatat, Indonesia yang saat itu masih bernama Hindia Belanda atau Dutch East Indies, hadir di Paris sebagai satu-satunya tim yang mewakili sisa negara di dunia lainnya !

Dalam pertandingan pertama, di kota Reims, Indonesia ditekuk oleh calon finalis, Hungaria, dengan skor 6-0. Sampai saat ini, itulah pengalaman pertama dari negara yang berpenduduk lebih dari 200 juta jiwa itu mencicipi terjun sebagai finalis dalam perhelatan akbar Piala Dunia.

Pertandingan finalnya terjadi antara Italia melawan Hungaria. Saat itu Italia dipimpin oleh penguasa fasis Benitto Mussolini yang berpandangan bahwa kemenangan merupakan pertaruhan puncak gengsi negaranya. Sebelum pertandingan, tiap pemain memperoleh telegram yang ditanda tangani oleh sang penguasa tiran itu. Bunyinya : “Menang Atau Mati.”

Para pemain Italia, termasuk Giuseppe Meaza, tentu saja akhirnya memang tidak jadi mati. Karena Italia menjadi juara dengan skor 4-2 atas Hungaria. Dalam parade kemenangan, semua pemain mengenakan seragam militer yang didampingi oleh Benito Mussolini. Saat itu, di tengah wabah prasangka rasial yang kental dan ditebarkan sentimennya oleh penguasa Jerman saat itu, Hitler, kalangan wartawan internasional justru memilih dua pemain Brasil berkulit hitam, Leonidas dan Domingos da Guia, sebagai pemain terbaik.

Leonidas sebagai top skorer dengan 8 gol, disusul pemain Hungaria Zsengeller dengan tujuh gol. Gol spektakuler disarangkan oleh Leonidas ketika melawan Polandia. Saat itu ia melakukan serangan solo yang cepat, tetapi sepatunya lepas terperangkap lumpur di daerah kotak penalti. Leonidas menyarangkan gol dengan kaki telanjang !


Piala Dunia 1966. Indonesia disebut-sebut lagi oleh Eduardo Galeano ketika berlangsungnya Piala Dunia 1966 di Inggris. Peristiwa dunia terkait, antara lain naiknya Indira Gandhi di India sebagai perempuan pertama dalam sejarah yang terpilih sebagai Perdana Menteri. Angkatan Udara AS mengebom Hanoi di tengah kecamuk Perang Vietnam. Che Guevara naik daun di Bolivia. Lagu-lagu The Beatles menguasai dunia.

Enambelas tim ikut ambil bagian. Sepuluh dari Eropa, lima dari Amerika Latin, dan anehnya, Asia justru diwakili oleh Korea Utara. Italia walau diperkuat oleh nama-nama sohor seperti Gianni Rivera dan Sandro Mazzolla, akhirnya hanya dibuat menangis oleh tim dari negara Kim Il Sung ini. Biang kerok yang mempermalukan tim Azzuri itu adalah gol semata wayangnya Pak, seorang dokter gigi dari Pyongyang yang bermain sepakbola sebagai pengisi waktu luang.

Untuk pertama kali seluruh pertandingan disiarkan televisi, walau masih hitam-putih. Ratu Elizabeth II menghadiri pertandingan finalnya, antara Inggris melawan Jerman Barat. Inilah pertarungan antara legenda sepakbola Inggris, Bobby Charlton melawan sang kaisar Franz Beckenbauer asal Jerman yang memulai karirnya.

Kehebohan terjadi karena trofi Jules Rimet Cup saat itu digondol maling. Sokurlah, berkat bantuan seekor anjing polisi bernama Pickles, piala dapat ditemukan di sebuah taman kota London sehingga dapat diserahkan kepada sang juara tepat pada waktunya. Inggris meraih Piala Dunia untuk pertama kali setelah menaklukkan Jerman, 4-2. Portugal meraih juara ketiga dan Uni Sovyet berada di tempat ketiga. Pelatih tim Inggris Alf Ramsey memperoleh gelar kebangsawanan dari Ratu Elizabeth dan anjing Pickles menjadi pahlawan nasional Inggris.

Apa catatan Eduardo Galeano tentang Indonesia saat itu ? Di Indonesia meletus peristiwa yang sering kita sebut sebagai G 30 S/PKI, terbunuhnya ribuan warga Indonesia, yang juga mengantar naiknya Soeharto sebagai penguasa Indonesia selama 32 tahun kemudian. Tak ada catatan tentang prestasi sepakbola Indonesia di sini !


Piala Dunia 1998. Kediktatoran Soeharto yang runtuh digulung gerakan mahasiswa di tahun 1998 ikut menjadi ilustrasi catatan Eduardo Galeano tentang Piala Dunia 1998 di Perancis. Dunia saat itu menangis kehilangan penyanyi Frank Sinatra. Sebelas negara Eropa bersiap menyatukan mata uang mereka kedalam mata uang tunggal, euro. Joao Havelange turun tahta dan menyerahkan kepada pewarisnya, Sepp Blatter, sebagai penguasa FIFA, organisasi kerajaan sepakbola dunia.



Piala Dunia 2010. Jusuf Kalla seperti dikutip situs FIFAworldcup.com berkata, “Bangsa Indonesia mencintai tim nasional. Kita merindukan timnas kita lolos untuk mengikuti Piala Dunia. Kita berhutang terhadap diri kita sendiri.” Impian wakil presiden kita itu adalah pula impian kita pula. Momen kehadiran trofi Piala Dunia di Indonesia diharapkan mampu membangkitkan mimpi negara pencinta sepakbola ini untuk meraih kejayaan di masa depan. Situs resmi FIFA itu bahkan menyebut momen mampirnya Piala Dunia sebagai kelahiran kembali Indonesia.

Impian yang bisa dirajut mulai kini adalah membidik Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan. Mampukah kita ? ***


Wonogiri, 25 Mei 2006


si

"All that I know most surely about morality and obligations I owe to football"



(Albert Camus, 1913-1960)

Salam Kenal Dari Saya


Image hosted by Photobucket.com

Bambang Haryanto



("A lone wolf who loves to blog, to dream and to joke about his imperfect life")

Genre Baru Humor Indonesia

Komedikus Erektus : Dagelan Republik Semangkin Kacau Balau, Buku humor politik karya Bambang Haryanto, terbit 2012. Judul buku : Komedikus Erektus : Dagelan Republik Semangkin Kacau Balau! Pengarang : Bambang Haryanto. Format : 13 x 20,5 cm. ISBN : 978-602-97648-6-4. Jumlah halaman : 219. Harga : Rp 39.000,- Soft cover. Terbit : Februari 2012. Kategori : Humor Politik.

Judul buku : Komedikus Erektus : Dagelan Republik Kacau Balau ! Format: 13 x 20,5 cm. ISBN : 978-602-96413-7-0. Halaman: xxxii + 205. Harga : Rp 39.000,- Soft cover. Terbit : 24 November 2010. Kategori : Humor Politik.

Komentar Dari Pasar

  • “HAHAHA…bukumu apik tenan, mas. Oia, bukumu tak beli 8 buat gift pembicara dan doorprize :-D.” (Widiaji Indonesia, Yogyakarta, 3 Desember 2010 : 21.13.48).
  • “Mas, buku Komedikus Erektus mas Bambang ternyata dijual di TB Gramedia Bogor dgn Rp. 39.000. Saya tahu sekarang saat ngantar Gladys beli buku di Bogor. Salam. Happy. “ (Broto Happy W, Bogor : Kamis, 23/12/2010 : 16.59.35).
  • "Mas BH, klo isu yg baik tak kan mengalahkan isu jahat/korupsi spt Gayus yg dpt hadiah menginap gratis 20 th di htl prodeo.Smg Komedikus Erektus laris manis. Spt yg di Gramedia Pondok Indah Jaksel......banyak yg ngintip isinya (terlihat dari bungkus plastiknya yg mengelupas lebih dari 5 buku). Catatan dibuat 22-12-10." (Bakhuri Jamaluddin, Tangerang : Rabu, 22/12/2010 :21.30.05-via Facebook).
  • “Semoga otakku sesuai standar Sarlito agar segera tertawa ! “ (Bakhuri Jamaluddin, Tangerang : Rabu, 22/12/2010 :14.50.05).
  • “Siang ini aku mau beli buku utk kado istri yg ber-Hari Ibu, eh ketemu buku Bambang Haryanto Dagelan Rep Kacau Balau, tp baru baca hlm 203, sukses utk Anda ! (Bakhuri Jamaluddin, Tangerang : Rabu, 22/12/2010 :14.22.28).
  • “Buku Komedikus Erektusnya sdh aku terima. Keren, mantabz, smg sukses…Insya Allah, suatu saat kita bisa bersama lg di karya yang lain.” (Harris Cinnamon, Jakarta : 15 Desember 2010 : 20.26.46).
  • “Pak Bambang. Saya sudah baca bukunya: luar biasa sekali !!! Saya tidak bisa bayangkan bagaimana kelanjutannya kalau masuk ke camp humor saya ? “ (Danny Septriadi,kolektor buku humor dan kartun manca negara, Jakarta, 11 Desember 2010, 09.25, via email).
  • “Mas, walau sdh tahu berita dari email, hari ini aq beli & baca buku Komedikus Erektus d Gramedia Solo. Selamat, mas ! Turut bangga, smoga ketularan nulis buku. Thx”. (Basnendar Heriprilosadoso, Solo, 9 Desember 2010 : 15.28.41).
  • Terima Kasih Untuk Atensi Anda

    Powered by Blogger
    and Blogger Templates